Pages

Mengenal Jurnalistik

Kamis, 17 Oktober 2013


        Dunia jurnalistik mungkin bukan merupakan hal yang baru bagi kita. Namun terkadang tidak banyak orang yang mengenal dan mengerti istilah-istilah dalam dunia jurnalistik. Masyarakat beranggapan bahwa wartawan atau jurnalis sajalah yang harusnya mengerti tentang istilah dalam jurnalistik. Tetapi secara tidak langsung, di dalam kesehariannya masyarakat juga melakukan kegiatan jurnalistik. Seperti contohnya mengisi kolom opini pada surat kabar tertentu dan membuat essai. Maka dari itu, tidak ada salahnya jika kita mempelajari dan mengenal jurnalistik lebih lanjut. 
       
        Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jurnalisme adalah suatu pekerjaan menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar atau berkala lainnya. Sedangkan jurnalistik artinya yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran. Seseorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/dimuat di media massa secara teratur disebut wartawan atau jurnalis.

        Ada dua hal penting yang harus diperhatikan seorang jurnalis dalam menulis berita. Pertama, berita yang ditulis memuat unsur 5W+1H yang merupakan singkatan dari what, who, why, where, when, how atau dalam bahasa Indonesia, apa, siapa, mengapa, dimana, kapan, bagaimana. Selanjutnya yaitu piramida terbalik. Piramida terbalik adalah sebuah struktur penulisan atau bentuk penyajian sebuah tulisan yang umum dilakukan seorang wartawan atau jurnalis. Konsep ini akan mempermudah pembaca untuk menangkap isi berita.

        Ada lagi istilah cover both side yang tentu saja tidak asing lagi ditelinga jurnalis. Prinsip ini diperlukan agar jurnalis tidak memandang dari salah satu sisi saja tetapi memandang dari dua sisi pemberitaan. Isi pemberitaan tersebut harus terpercaya dan aktual. Maksud aktual disini adalah berita yang baru saja terjadi dan sedang menjadi bahan pembicaraan.
   
       Dalam media cetak kita akan menjumpai karya tulis yang beragam sesuai dengan rubiknya masing-masing. Karya tulis dibagi menjadi dua yaitu karya fiksi dan karya nonfiksi. Karya fiksi adalah cerita rekaan. Contoh dari karya fiksi adalah cerpen, cerita rakyat, dongeng, dan lain lain. Sedangkan karya nonfiksi adalah karya yang berhubungan dengan kenyataan yang ada. Contohnya adalah feature, esai, dan opini.
 
     Media cetak seperti Jawa Pos dan Kompas, kita lebih disuguhkan pada karya-karya nonfiksi. Sebut saja feature, esai, dan opini. Feature sendiri adalah tulisan hasil repotase mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. Esai adalah tulisan yang membahas suatu masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya dan mengutamakan faktor analisis secara individual. Sedangkan opini adalah perkiraan, pikiran, pendapat, atau anggapan (bukan analisis) tentang sesuatu hal menurut anggapan penulis. Setelah mengetahui sedikit istilah dalam dunia jurnalistik, hendaknya kita lebih menghargai isi dari sebuah karya tulis. Karena di dalam karya tulis memuat buah pikiran dari orang-orang di sekitar kita yang mungkin akan bermanfaat di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS